Pages

Jumat, 06 Desember 2013

“ Pengembangan Kurikulum Sekolah Tahun 2013”



“  Pengembangan Kurikulum Sekolah Tahun 2013”

A.             Pendahuluan
Pendidikan merupakan salah satu kompenen penting dan sangat strategis dalam menciptakan sebuah peradaban  bangsa yang cerdas,mampu bersaing baik di tingkat global maupun international. Perbincangan mengenai pendidikan , maka tidak akan terlepas dari sebuah institusi yang bertugas untuk melaksanakan pendidikan formal  yaitu sekolah. 
Dimana sekolah merupakan tempat melaksanakan pendidikan, tempat untuk mengimplementasikan UU, peraturan-perauran yang berhubungan dengan pendidikan, meski tak bisa dipungkiri peran masyarakatpun sangat diharapkan untuk ikut menciptakan kondisi pendidikan yang aman dan menyenangkan bagi anak didik.
B.              Alasan Pengembangan Kurikulum
Persepsi Masyarakat dapat dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan sebuah program yang dicanangkan pemerintah, ketika masyarakat memandang kurikulum yang ada saat ini :
      Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif
      Beban siswa terlalu berat
      Kurang bermuatan karakter
Maka sudah selayaknya pemerintahpun  mengevaluasi kurikulum yang sudah ada, apakah bisa dilanjutkan atau harus diganti dengan kurikulum terbaru yang sesuai dengan  tuntutan zaman mengingat pendidikan itu selalu dinamis.
            Selama ini substansi kurikulum secara teoritis saja (content) , muatan kurikulum lebih banyak menekankan pada nilai keilmuan teoritis dan budaya bangsa yang tertuang secara eksplisit. Akibatmya setelah menamatkan jenjang pendidikannya peserta didik belum bisa memanfaatkan pengetahuan yang ia peroleh dalam dunia empiris. Lulusan lembaga pendidikan kita memiliki karakter yang tidak sejalan dengan  kompetensi yang diharapkan di pasar global. Oleh karena itu pengembangan kurikulum dari waktu kewaktu akan selalu dibutuhkan agar mampu mempersiapakan generasi bangsa yang mempunyai ketrampilan dan dapat bersaing dalam pasar global.
            Memperhatikan begitu beratnya tantangan masa depan dimana kompetensi-kompetensi tertentu harus dikuasai oleh seorang peserta didik diantaranya :
Kemampuan berkomunikasi
Kemampuan berpikir jernih dan kritis
Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan
Kemampuan menjadi warga negara yang efektif
Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda
Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal
Memiliki minat luas mengenai hidup
Memiliki kesiapan untuk bekerjar
                  Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya
Maka sangat perlu untuk merubah  paradigma pendidikan dari paradigma lama yang berorientasi  pada “apa yang seharusnya dipelajari dan dipikirkan oleh peserta didik”  ke paradigma baru dengan prioritas utama yang harus diajarakan kepada peserta didik adalah :
ü  Learning how to learn yaitu: bagaimana peserta didik harus belajar
ü  Lerning how to think yaitu: bagaimana peserta didik menggunakan pikiran serta peralatan mental untuk belajar
ü  dan learning how to do yaitu: bagaimana peserta didik dapat berkarya selesai menempuh pendidikan.
      Artiya,  belajar bukan hanya sekedar mengetahui jawaban, bukan pula sebuah pengetahuan yang bersifat umum belajar merupaka suatu petualangan yang menarik sepanjang hayat, yang tidak pernah berakhir dalam penjelajahan untuk menciptakan pemahaman dan karya untuk diri sendiri dan orang lain.
Banyak yang memberikan pandangan, bahwa fenomena negatif yang banyak terjadi  seperti tawuran massa, kecanduan narkoba, kecurangan, korupsi, plagiarisme, dan gejolak masyarakat ( social unrest) merupakan akibat dari kurikulum sebelumnya yang sama sekali belum menyentuh karakter baik sebagai anak bangsa.
Oleh karena itu kurikulum pendidikan harus selalu menyesuaikan dengan kebutuhan siswa. Pengembangan kurikulum adalah sebuah keniscayaan, sesuatu yang harus dilakukan untuk menemukan formula-formula yang tepat dalam membentuk generasi yang siap menghadapi tantangan global dan international.
C.            Gambaran tentang Kurikulum Baru

Pada  kurikulum 2013, titik tekan dalam  pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui Mengamati (menyimak, melihat, membaca, mendengar), Menanya, Menalar,  Mencoba, Mengkomunikasikan. Model Pembelajaran pada Kurikulum 2013 dapat digambarkan sebagai berikut :
ü  Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu
ü  Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah [menanya], bukan hanya  menyelesaikan masalah [menjawab]
ü  Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir analitis [pengambilan keputusan] bukan berfikir mekanistis [rutin]
ü  Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah
Oleh karena itu untuk pembelajaran di tingkat Sekolah Dasar dirancanglah pembelajaran yang bersifat Tematik, agar lebih focus pada penguasaan dan ketrampilan yang dimiliki oleh siswa, di mana selama ini dari hasil kurikulum sebelumnya siswa banyak tahu, tetapi hanya sedikit-sedikit. Diharapkan pada kurikulum 2013 siswa mengetahui bahkan menguasai satu materi pembelajaran yang terbingkai dalam satu tema yang cukup menarik bagi siswa. Berikut ini beberapa usulan rancangan struktur  kurikulum untuk tingkat SD:
NO                                          Komponen Rancangan_______________________________
1.         Berbasis Tematik integrative sampai kelas VI
2.         Menggunakan kompetensi lulusan untuk merumuskan kompetensi inti pada tiap kelas
3.         Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran
4.         Menggunakan IPS dan IPA sebagai materi pembahasan pada semua mata pelajaran
5.         Meminimumkan jumlah mata pelajaran, dari 10 pelajaran menjadi 6 melalui pengintegrasian
6.         Menempatkan IPA dan IPS pada posisi sewajarnya bagi anak SD yaitu bukan sebagai disiplin ilmu melainkan sebagai sumber kompetensi
7.         Menambah 4 jam pelajaran per minggiu akibat perubahan proses pembelajaran dan
        penilaian_______________________________________________________________
Dari kurikulum 2013 inilah  diharapkan, Kurikulum yang dapat menghasilkan insan indonesia yang: Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif melalui penguatan Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan yang terintegrasi
D.    Saran terhadap Rencana Pengembangan Kurikulum 20 13 berdasarkan prinsip-prinsip Filsafat Ilmu dan pengalaman Penulis
Ujung tombak sebuah rancangan kurikulum adalah sekolah dan guru, sebagus apapun rancangan kurikulumnya tapi dalam implementasi di lapangan terkendala oleh kemampuan guru dan sekolah yang sangat minim maka tujuan ideal dari kurikulum itu tak akan tercapai. Oleh karena itu mempersiapkan para guru untuk benar-benar bisa melaksanakan kurikulum ini di lapangan sangatlah perlu, karena di tangan gurulah para peserta didik ini akan dilatih untuk memenuhi tantangan global dan international. Menurut Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn from research?:
Guru dapat membuat peserta didik berani berperilaku kreatif melalui:
ü  tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar [banyak/semua jawaban benar],
ü  mentolerir jawaban yang nyeleneh,
ü  menekankan pada proses bukan hanya hasil saja,
ü  memberanikan peserta didik untuk mencoba, untuk menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap informasinya, untuk memiliki interpretasi sendiri terkait dengan pengetahuan atau kejadian yang diamatinya
ü  memberikan keseimbangan antara yang terstruktur dan yang spontan/ekspresif
Penulis berpendapat berdasarkan pengalaman di lapangan, penggantian kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013 belum sepenuhnya disiapkan secara maksimal, terkesan sekali pergantian kurikulum yang dipaksakan, Karena begitu banyaknya perangkat-perangkat yang dibutuhkan belum betul-betul siap, seperti contoh penilaian/evaluasi dalam bentuk raport belum ada, buku-buku paket pendukung belum bisa dikatakan cukup, yang paling utama adalah kesiapan tenaga guru yang sudah terlatih.
            Dalam filsafat ilmu kebenaran dapat diukur dengan menggunakan tiga teori yaitu teori koherensi atau konsistensi, teori korespondensi, dan teori pragmatis. Maka untuk mengukur kebenaran terhadap penerapan kurikulum 2013 ini dapat menggun akan Teori pragmatis/empiris mempergunakan pengumpulan fakta- fakta yang mendukung suatu pernyataan tertentu. Teori ini mengukur kebenaran dengan kegunaan praktis dalam kehidupan manusia. Di mana setelah kurikulum ini diterapkan berdasarkan pengalaman para pelaksana baik di tingkat implementasi ataupun teori  dapat diketahui kebenaran nya meski tidaklah mutlak.
E.     Penutup
 Demikianlah makalah tentang pengembangan kurikulum ini dibuat, tentu masih terdapat banyak
kekurangann. Semoga penulisan ini dapat memberi gambaran tentang pengembangan kurikulum sekolah 2013.
REFEREN SI

Dr. Mukhtar, M.Pd. dkk. Pendidikan Anak Bangsa Pendidikan Untuk semua. Pt Nimas Multima, Jakarta. 2002


Paparan Mendikbud Uji Publik Kurikulum 2013 , KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN , Desember 2012.

Jujun S. Suria Sumantri, Filsafat Ilmu : Sebuah Pengantar Populer ,


Tidak ada komentar:

Posting Komentar