Pages

Rabu, 25 November 2015

“KENAPA HARI GURU  DIPERINGATI ?...”



Mari kita simak bersama syair syair lagu di bawah ini.
“Guru bagai pelita
 penerang dalam gulita..
 jasamu tiadaa taraa”…..

“Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru.. namamu akan selalu hidup dalam sanubariku…semua baktimu   akan kuukir di dalam hatiku, sbagai prasasti terima kasihku tuk pengabdianmu.. engkau bagai pelita dalam kegelapan, engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan…. Engkau patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa…

“Terima kasihku kuucapkan, pada guruku yang tulus, ilmu yang berguna selalu dilimpahkan untuk bekalku nanti…. Setiap hariku dibimbingnyaa agar tumbuhlah bakatku, kan kuingat selalu nasehat guruku terima kasihku guruku…

Beberapa syair di atas sangat akrab dengan pendengaran kita, karena begitu seringnya kita mendengarkan syair syair itu diucapakan, terutama pada saat saat akhir tahun ajaran atau pada acara perpisahan dan penglepasan. Bahkan rasanya makna dari syair itu akan selalu hidup dalam diri kita ketika kita nyanyikan, tak pernah mati. Mungkin semuanyan karena jasa guru yang kita dapatkan sampai saat ini yang mengantarkan kita menjadi pribadi pribadi yang bermanfaat bagi orang di sekitar kita.
Jika kita cermati dengan seksama bait bait lagu di atas tergambar dengan jelas, gambaran sosok seorang guru. Guru bagaikan pelita dalam kegelapan dan guru bagaikan penuyejuk dalam kehausan, terlepas dari guru adalah manusia biasa dan bukan pula insan yang sempurna pada prakteknya tetap saja pilihan menjadi guru adalah pilihan hidup yang harus mampu menjadi pribadi  yang digugu dan ditiru terutama oleh peserta didiknya.
Kemuliaan seorang guru juga tergambar  dari hadist di bawah ini, 
“Sesungguhnya Alloh, para malaikat, isi langit dan bumi, hingga semut di dalam lubang dan ikan dalam laut semuanya berdo’a semuanya mendo’akan kepada orang yang mengajarkan manusia” (HR At-Turmuzi) .
Meski  dalam hadis tersebut tidak disebutkan secara sfesifik nama guru, tetapi cukup jelas dengan kalimat yang mengajarkan manusia. Seperti yang kita ketahui bahwa setiap orang yang mengajarkan dan memberi ilmu kepada kita layak kita sebut guru. Dalam makna yang lebih luas guru juga merupakan orang orang yang memberikan kita pengalaman dalam menghadapi dinamika kehidupan.  Sudah tentu makna kata guru tidak melulu terpaku pada sosok yang mengajarkan siswa di kelas, berseragam KORPRI  atau seragam PNS. Karena masih banyak guru yang tak berseragam, juga tak mengajar di gedung yang memberikan pengalaman lebih kepada muridnya dalam memaknai kehidupan.

Sedangkan menurut Imam Al Ghazali “ Guru merupakan Maslikhul Kabir : seperti matahari yang menyinari bumi, bermanfaat bagi dirinya dan juga bagi orang lain. Guru patut disebut sebagai orang yang mulia yaitu berilmu dan beramal serta mengajarkannya”. Al Ghazali juga meyakini Guru adalah Siraj (pelita) segala zaman, orang yang hidup semasanya akan memperoleh cahaya keilmuannya. Andaikata dunia ini tidak ada guru niscaya manusia seperti binatang,  sebab mendidik adalah upaya mengeluarkan manusia dari sifat kebinatangan kepada sifat insaniyah dan ilahiyah.

Menurut catatan dalam Wikipedia, id. Enseklopedia bahasa Indonesia dijelaskan bahwa hari guru adalah hari untuk menunjukkan penghargaan terhadap guru, dan diperingati pada tanggal yang berbeda beda tergantung pada negaranya. Di beberapa negara, hari guru merupakan  hari libur sekolah. Hari guru sedunia diperingati setiap tanggal 5 Oktober sejak tahun 1994. Tujuan diperingatinya hari ini adalah untuk memberikan dukungan kepada para guru di seluruh dunia dan meyakinkan mereka bahwa keberlangsungan generasi pada masa depan ditentukan oleh guru. Menurut UNESCO, Hari guru sedunia mewakili sebuah kepedulian, pemahaman, dan apresiasi yang ditampilkan demi peran vital guru, yaitu mengajarkan ilmu pengetahuan dan membangun generasi.
Di Indonesia setiap tanggal 25 November diperingati sebagai hari guru nasional dan diperingati juga bersama dengan hari ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Hari guru nasional bukan hari libur resmi, dan dirayakan dalam bentuk upacara peringatan di sekolah sekolah dan pemberian tanda jasa bagi guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah . Guru di Indonesia dianggap sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.

Makna Hari Guru Nasional bagi kita sebagai masyarakat Indonesia adalah agar kita selalu kembali  mengenang dan melakukan flash back terkait sejarah adanya Hari Guru. Sebetulnya, peringatan Hari Guru Nasional sudah tercatat diperingati setiap tanggal 25 November 2015 pada sebuah Keputusan Presiden, No 78 Tahun 1994 silam. Akan tetapi, dengan perjuangan panjang baru sepakat jika setiap tanggal 25 November menjadi Hari Guru Nasional. Sejarahnya sendiri pada awalnya bukan bernama PGRI akan tetapi PGHB atau Persatuan Guru Hindia Belanda, pada tahun 1912 . Organisasi tersebut mempunyai sifat sekedar unitaristik yang beranggotakan guru bantu, guru desa, kepala sekolah, juga para pemilik sekolah.

Usai sekitar 2 dekade, PGHB pun berubah menjadi PGI (Persatuan Guru Indonesia), sehingga langsung menjadi heboh dan membuat geram Pemerintah Belanda, Pemerintah Belanda waktu itu tidak mau jika rasa patriotisme bangsa Indonesia ada, sehingga merekapun marah dan terjadi banyak insiden memilukan. Akan tetapi, para guru yang tegabung dalam PGI tetap semangat berjuang untuk lepas dari bayang-bayang bangsa Belanda, dengan satu kata ‘Merdeka’.
Akan tetapi, sangat disayangkan setelah PGI lepas dari nama Hindia Belanda, tepat ketika masa pendudukan Jepang hampir semua organisasi pun dilarang sehingga sekolah banyak yang ditutup sampai organisasi PGI yang tak lagi aktif bersuara. Sehingga, usai adanya proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 Organisasi yang digawangi para guru tersebut, PGI, langsung melakukan Kongres Guru Indonesia tepatnya pada tanggal 24 sampai 25 November 1945, bertempat di Surakarta. Sehingga, hasil kongres mencatatkan sejarah baru, dimana pada tanggal 25 November 1945, PGRI pun selanjutnya berdiri, sehingga sebagai rasa penghormatan dan terima kasih pada para para guru, pemerintah pun langsung menetapkan jika hari lahir PGRI sama sebagai Hari Guru Nasional, atau Hari Guru Nasional.

Pada perayaan hari guru yang ke-70 tepatnya tanggal 25 November 2015 kemarin, antusiasme masyarakat terutama para penggiat media sosial sangatlah terlihat. Banyak sekali uacapan ucapan selamat hari guru, foto, puisi, tulisan tulisan indah yang mengungkapkan rasa terima kasih kepada guru. Begitu juga halnya dengan berbagai lembaga pendidikan yang mengadakan acara khusus untuk merayakan hari guru ini, banyak juga para guru yang mendapatkan puisi dan karangan bunga dari para muridnya. Khususnya institusi PGRI di setiap kotamadya mengadakan upacara perayaan hari peringatan hari guru.

Terlepas dari uporia dan semangat perayaan hari guru, bagi semua guru menjaga semangat dan tak kenal lelah dalam mendidik generasi bangsa agar menjadi generasi robbani dan generasi yang siap menghadapi tantangan zaman serta mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik tentulah  jauh lebih penting dari pada hanya sekedar perayaan hari guru nasional semata. Jadi sudah seharusnya kita menghormati dan memuliakan guru kita karena tugas guru adalah melanjutkan tugas para Nabi dan Rasul.
(Sebuah artikel oleh Gusnawati, S.Ag. M.Pd)






Sabtu, 08 Maret 2014



RASULLULAH DALAM MENGENANGMU….
Sebuah Artikel oleh Gusnawati S.Ag

Rasulullah dalam mengenangmu
Kami susuri lembaran sirahmu
Pahit getir perjuanganmu                              


Engkau taburkan pengorbananmu                           
Membawa cahaya kebenaran                          

Untuk umat mu yang tercinta
Biar terpaksa tempuh derita
                                                     Cekalnya hatimu menempuh ranjaunya
 

Tak terjangkau tinggi pekertimu
Tidak tergambar indahnya akhlak mu
Tidak terbalas segala jasa mu                         Tabahnya hatimu menempuh dugaan
Sesungguhnya engkau rasul mulia                  Mengajar erti kesabaran
                                                                       Menjulang panji kemenangan
                                                                      Terukir nama mu di dalam Al Quran
Rasulullah kami ummatmu
Walau tak pernah melihat wajah mu
Kami cuba mengingatimu                               Kami sambung perjuanganmu
Dan kami cuba mengamalsunnah mu            Walau kami dicaci dihina
                                                                       Tapi kami tak pernah kecewa
                                                                       Allah dan rasul sebagai pembela.   By: The Dzikr


Entah mengapa….setiap menyanyikan lagu ini ada rasa rindu yang menyayat….terbayang sosok pribadi yang tangguh, tegas, kuat , namun tetap lembut betapa tidak ketika hampir seluruh kerabatnya, bahkan seluruh kaumnya memusuhi..namun dia tetap tabah dalam kebenaran, meski hanya tertinggal dia dan orang-orang yang benar benar mencintainya.

Pribadi tagguh, kuat, jujur, pemaaf dan penuh kebijakan yang melekat pada dirinya memang tak terbentuk dengan begitu saja, selain memang beliau telah dijaga oleh Sang Khalik bahkan sejak sebelum beliau dilahirkan di muka bumi ini, beliaupun telah ditempa dengan begitu banyak cobaan-cobaan. Sebelum dilahirkan ke dunia ini, ketika usia kandungan Umminda siti Aminah sekitar tujuh bulan ia telah ditinggalkan oleh ayahanda Abdullah Bin Abdul Muthalib. Tentu saja dalam kedukaan yang mendalam, bagi seorang ibu yang ditinggal pergi oleh suminya anak yang ada dalam kandungan akan menjadi  tumpuan harapan dengan do’a mendalam agar anak yang terlahir kelak penuh dengan keberkahan dan dapat melanjutkan garis keturunan keluarga

Begitupun ketika lahir di dunia ini kondisi Umminda tidak memungkinkan untuk menyusui sendiri yang pada akhirnya beliau disusui oleh ibunda Halimatus Sa’diyah, dengan demikian situasi ini telah membentuk pribadi tangguh dalam diri beliau sejak masih bayi sudah harus  
berpisah dengan orang-orang terkasih. Ketika  Muhammad kecil berusia enam tahun sang Ummindapun  pergi untuk selamanya di Abwa setelah kelelahan dalam perjalanan untuk berziarah ke makam ayahanda . Satu lagi orang terkasih dalam hidup beliau harus pergi. Lengkaplah sudah  predikat yatim piatu untuknya. Muhammad kecil itu kini dibiarkan nuntuk memikul beban hidup yang begitu berat sebagai yatim piatu, tentulah semua telah dirancang oleh Sang Khalik untuk menjadikannya pribadi yang kuat dan tak mudah menyerah.
“Bukankah engkau dalam keadaan yatim-piatu Lalu diadakan-Nya orang yang melindungimu ? dan menemukan kau kehilangan pedoman, lalu ditunjukkan-Nya jalan itu.? “ (Q.S  Adh-Dhuha 6-7).
Kenangan memilukan ketika ditinggalkan oleh orang terkasih kembali terulang dua tahun setelah itu, ketika usia delapan tahun Sang kakek Abdul Muthalib yang begitu menyayangi cucunya inipun pergi untuk selamanya, kesedihan kembali menyelimuti Muhammad kecil, dalam kesedihan dan ketabahan mendalam dengan penuh linangan air mata ia ikut mengantarkan keranda jenazah sang kakek tercinta.

Dalam asuhan  pamanya  Muhammad kecil tumbuh menjadi pribadi yang bijak dan selalu bisa menempatkan diri dengan tepat. Abu Thalib begitu mencintai kemenakannya itu, seperti ayahandanya Abdul Muthalib, Muhammad kecil yang luhur, cerdas, suka berbakti dan baik hati, membuat Abu Thalib jatuh hati padanya. Terkadang Abu Thalib lebih mendahulukan kemenakannya dibandingkan dengan anaknya sendiri. Pada usia dua belas tahun ketika Abu Thalib akan berdagang ke Syam, dengan perjalanan yang cukup sulit tak terbayangkan olehnya untuk membawa kemenakannya itu, namun Muhammad yang baru beranjak remaja itu menawarkan diri dengan ikhlas untuk menemani pamannya. Keraguan dalam hati Abu Thalibpun lenyap sudah melihat Muhammad remaja yang penuh dengan tanggung jawab membantu dan menemaninya, sebagaimana banyak riwayat yang menjelaskan dalam perjalanan ini pulalah Abu Thalib diberi tahu oleh seorang pendeta yang bernama Buhaira bahwa kelak kemenakkannya ini akan menjadi Nabi akhir zaman sebagaimana tanda-tanda yang diterangkan dalam Kitab-Kitab sebelumnya. Dibawah asuhan pamannya inilah ia mendapat perhatian dan pemeliharaan  yang sangat baik dan mendapat perlindungan sampai masa kenabiannya.

Masa masa awal kenabian merupakan masa tersulit dalam kehidupan beliau, dimusuhi, dicaci, dihinakan bahkan dilempari kotoran oleh kerabat-kerabatnya sendiri, mereka mengatakan Muhammad telah gila karena keyakinannya. Tapi tak pernah terlontar sedikitpun kata-kata yang tak baik dari mulut beliau, tak ada dendam bahkan beliau selalu mendo’akan kebaikan untuk orang-orang yang menyakitinya. Bahkan ketika kemenangan ada di tangan umat islam ketika Futuh Makkah saat itu beliau bisa memberikan hukuman yang pantas bagi orang-orang yang telah menyengsarakannya, yang pernah membuatnya bersama pengikutnya kelaparan dalam pengasingan (pemboikotan) selama tiga tahun, tapi beliau tidak mengambil kesempatan itu. Beliau  memberfikan maaf yang seluas-luasnya kepada orang-orang yangb telah menyakitinya. Pernah suatu ketika beliau menjenguk seorang wanita yahudi yang selalau meludahinya setiap hari dan menyakan keadaannya serta mendo’akan kebaikan dan kesembuhan untuknya. Beliau dan umat Islam telah didik untuk menjadi pemaaf bagi siapapun yang telah menyakitinya.
“ Jadilah engkau pemaaf! Dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh”. (QS. Al A’raaf: 199).
Seiring masa kenabian dan da’wahnya yang cukup sulit semakin menempa pribadinya menjadi pribadi yang tawadhu’ dan paling jauh dari sifat sombong. Beliau tak pernah menginginkan para sahabat untuk berdiri menyambut kedatangannya seperti yang dilakukan terhadap para raja. Sejarah telah mencatat beliau adalah seorang pemimpin yang paling sederhana, paling bijaksana dalam memutuskan setiap perkara. Beliau senang mempermudah urusan orang lain, dan tidak menyukai sikap keras terhadap orang lain dan mempersulit urusan mereka. Sebagaimana sabdanya “sesungguhnya kalian di utus untuk mempermudah mereka, dan kalian tidak di utus  untuk mempersulit mereka”. Kesederhanaannya terbukti dengan tak satupun harta mewah yang ia miliki, kebijaksanaan terbukti bahkan sejak sebelum menjadi nabi ketika beliau diminta oleh kaumnya untuk memutuskan suatu perkara ketika akan merenovasi ka’bah.
Ali bin Abi Thalib  menjelaskan Tak seorang pun yang lebih dekat jaraknya dengan musuh selain beliau.”Ali berkata, “Jika kami sedang dikepung ketakutan dan bahaya, maka kami berlindung kepada Rasululloh Tak seorang pun yang lebih dekat jaraknya dengan musuh selain beliau.” Dari penjelasan di atas jelas sekali beliau mempunyai sifat patriotisme yang sangat tinggi dalam peperangan, tak gentar dengan kekuatan musuh dan selalu menjadi pelindung bagi para sahabatanya. Beliau memiliki keberanian, patriotisme dan kekuatan yang sulit tandingannya. Beliau adalah orang yang paling pemberani, mendatangi tempat-tempat yang sulit. Beliau adalah orang yang tegar, terus maju dan tidak mundur serta tidak gentar. Satu lagi bukti sejarah yang mencatat di masa akhir hayatnyapun, yang beliau ingat adalah umatnya..beliau memanggil umatii…ummatii…begitu khawatirnya beliau dengan kondisi umatnya setelah beliau pergi.
Begitu banyak catatan sejarah yang telah mngupas pribadi yang agung ini…rasanya tak akan cukup banyak tinta dan kertas untuk menggambarkan betapa mulia pribadinya yang menjadi tauladan bagi kita semua,dapat kita gambarkan secara ringkas diantara tindak-tanduk beliau yang tercatat dalam sejarah dan sangat terkenal  antara lain :
v   Memaafkan musuh dan para sahabat-sahabatnya yang menyakitinya. Di perang Uhud beliau berdoa untuk kaum kafir yang menyebabkan mulutnya berdarah “Ya Allah maafkanlah  mereka yang tidak tahu”
v  Sangat penyantun. Beliau biasa memberi minum hewan piaraanya  dan menunggunya hingga selesai. Beliau membersihkan wajah dan mata kuda tungganganya.
v  Ketika dipanggil, beliau menjawab dengan berkata “labaik” (ya!) Beliau tidak pernah melangkahi orang lain, jika melihat ada orang yang berjalan , beliau mengajak orang itu menumpang di hewan tunggangannya.
v  Tidak memandang dirinya memiliki kelebihan dibanding lainnya. Beliau tak akan duduk diam, selalu ikut bekerja ketika para sahabatnya bekerja.
v  Seringkali nabi duduk di kedua lututnya. Beliau juga pernah berdiri menggunakan lututnya ketika memeluk menyambut sahabat-sahabatnya. Beliau tidak pernah membedakan makanan untuknya dan para pembantunya, demikian juga dalam hal berpakaian. Beliau sering membantu pelayannya menyelesaikan pekerjaan.
v  Beliau suka menambal sendiri pakaiannya yang sobek, memerah susu kambingnya, dan memberi minum hewan piaraannya.
v  Beliau sering mengunjungi orang yang sakit dan menghadiri pemakamannya. Untuk menggembirakan hati si sakit, beliau mengunjunginya meskipun si sakit kafir atau munafik.
v  Ketika beliau tidak melihat sahabat-sahabatnya selama tiga hari beliau akan menanyaknnya. Bila sahabatnya itu sedang bepergian beliau mendoakannya, atau bila sahabatnya ada di kotanya beliau akan mengunjunginya.
v  Beliau selalu mendahului menyambut orang lain yang dijumpainya.
v  Beliau suka melayani tamunya dan para sahabatnya dan beliau menyatakan: “orang yang paling dekat dengan masyaraktnya adalah orang yang selalu melayani orang lain.”
v  Tidak seorang pun pernah menyaksikan beliau tertawa terbahak-bahak. Beliau suka tersenyum kecil. Kadang-kadang gigi depannya tampak ketika beliau tertawa.
v  Beliau selalu tampak hati-hati dan cermat. Beliau suka berbicara pelan-pelan. Beliau biasa memulai pembicaraan dengan senyum.
v  Beliau tidak memiliki pengawal atau penjaga. Setiap orang dapat menemuinya dan mengutarakan masalahnya.
v  Beliau sangat pemalu. Beliau biasa memperhatikan wajah orang yang mengajaknya berbicara.
v  Meskipun beliau orang yang memiliki keutamaan, beliau berkata: “Di antara kalian akulah orang yang paling paham tentang Allah dan paling takut kepada-Nya. Bila kalian tahu apa yang aku ketahui maka kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.”
Sifat-sifat yang sudah disebutkan di sini hanya sebagian kecil dari gambaran kesempurnaan dan keagungan sifat-sifat beliau. Secara umum, Rasulullah SAW adalah tempatnya sifat-sifat kesempurnaan. Allah SWT membimbing dan membaguskan bimbingan-Nya, Sebagaimana  Allah berfirman dan memuji beliau,
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS Al Qalam ayat 4)
SUBHANALLAH…Semoga kepribadian yang mulia ini dapat kita teladani….sepanjang hayat…………….
                                                            Serang, awal  2014 di penghujung Januari yang gerimis